Pemerintah Berharap SDM dari Perguruan Tinggi Bisa Mendukung Smart City

BANDUNG, TEL-U – Smart City merupakan salah satu program kota Bandung dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam memaksimalkan layanan kepada warganya. Tujuannya, untuk menghubungkan, memonitor dan mengendalikan berbagai sumber daya dalam kota agar dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien.

Mewakili walikota Bandung Ridwan Kamil, Sekretaris Diskominfo Kota Bandung Yayan Ahmad menyerukan SDM di Bandung bisa membantu pemerintah kota (pemkot) untuk membangun kota Bandung.

“Pemkot Bandung ingin meningkatkan kualitas layanan yang cepat, maksimal dan akurat bagi masyarakat. Oleh karenanya kami mengajak SDM di Bandung untuk sama-sama membangun kota Bandung dan mendukung terwujudnya Bandung Smart City,” kata Yayan pada acara Seminar Nasional Kurikulum Sistem Informasi (SNKSI) 2015 di Ballroom Hotel Ibis, Rabu (27/5).

Yayan berharap dari seminar ini dapat menghasilkan kurikulum yang tepat sesuai dengan kebutuhan masyarakat, khususnya warga Bandung.

Sementara itu akademisi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, Kridanto Surendro mengatakan kompetensi lulusan Perguruan Tinggi mencakup hardskill dan softskill. Dan dua hal itulah yang menjadi PR bagi program studi untuk merencanakan kurikulum agar menghasilkan lulusan sesuai dengan kebutuhan pasar.

“Saat menentukan kurikulum, ukuran capaian pembelajaran harus bisa diukur berdasarkan profesional skill, behaviour skill dan knowledge. Dengan begitu, mahasiswa selain dapat memenuhi kualifikasi, ia juga bisa mendapatkan pengalaman dari proses belajar tersebut,” katanya.

Kridanti menambahkan, kompetensi prodi sistem informasi dikaitkan dengan kemampuan lulusan dalam mengolah data dan informasi perusahaan atau organisasi. Demikian juga dalam hal pembuatan program pengolahan tersebut, ia harus mampu merencanakan, merancang, membuat serta mengaplikasikannya.

“Perencanaan kurikulum SI mengacu pada standar global. Di antaranya Association for Computing Machinery (ACM) dan Association for Information System (AIS)- 2002&2010, ABET, Skills Framework for the Information Age atau SFIA 5 dan Service Science, serta Management and Engineering IBM,” katanya.

Pada seminar yang digelar atas kerjasama prodi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Telkom University (FRI Tel-U) dengan APTIKOM ini hadir pula akademisi UGM Paulus Insap Sentosa, Praktisi Audit Sistem Informasi Chandra Yulistia dan praktisi audit Enny Susana. (purel/risca)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *