Konsepkan Strategi Pemasaran Museum Geologi, Dua Tim Tel-U Raih Juara 1 dan 2 BTC

BANDUNG, TEL-U – Museum Geologi merupakan satu-satunya museum di Indonesia yang memamerkan berbagai bebatuan kuno, fosil – fosil, mineral dan materi-materi geologi lainnya. Museum yang berdiri sejak 16 Mei 1928 ini berkaitan erat dengan sejarah dan penelitian geologi dan tambang di wilayah Nusantara sejak pertengahan abad ke-17 oleh peneliti Eropa.

Kini museum geologi menjadi objek wisata yang tergolong murah. Tiket masuknya dibandrol dua ribu rupiah untuk pelajar dan tiga ribu rupiah untuk non pelajar. “Selain murah, banyak ilmu yang didapat dengan mengunjungi Museum Geologi. Hanya saja masyarakat kurang peduli dengan museum,” kata mahasiswa Teknik Industri 2011 Achmad Rusvito, Jumat (26/6).

Menurut survey yang dilakukan dirinya dan tim, mayoritas pengunjung hanya cukup satu kali datang ke museum. Padahal sekarang infrastruktur di museum sudah didukung dengan teknologi sehingga lebih menyenangkan.

“Jumlah pengunjung naik signifikan hanya pada musim liburan. Sehari bisa sampai seribu hingga dua ribu pengunjung. Banyaknya mereka rombongan pelajar dari sekolah. Sedangkan dari masyarakat umum hanya sedikit,” kata Rusvito.

Kondisi terhadap objek wisata non-profit milik pemerintah inilah yang diusung menjadi tema pada kompetisi Bandung Tourism Competition(BTC) yang berlangsung beberapa waktu lalu. Lomba ini menantang pesertanya untuk membuat rencana pemasaran Museum Geologi. Bersama timnya, Siponly, Rusvito berhasil meraih juara pertama pada kompetisi BTC ini.

Selain Rusvito, Tim Siponly beranggotakan Michael Panjaitan (Mahasiswa Program Studi Teknik Industri 2011) dan Kartikasari (Teknik Industri 2012). Sedangkan tim Batour yang terdiri dari Muhammad Muhaimin (Teknik Industri 2012), Ananda Kusumo (Teknik Industri 2012) dan Arini Ulfarahmah (Teknik Industri 2013) berhasil meraih juara ke-2.

“Strategi marketing yang dibuat oleh Siponly untuk Museum Geologi fokus membangun kesadaran masyarakat, tujuannya agar jumlah pengunjung meningkat. Strategi dirancang sedemikian rupa agar tidak berbenturan dengan aturan yang ada,” kata Rusvito.

Ia menambahkan, Museum Geologi mempunyai kekuatan tersendiri karena koleksinya tidak bisa ditemukan di tempat lain. Sayangnya, menurut dia, infrastruktur teknologi belum merata di setiap ruangan museum.

“Konsep marketing plan yang efektif dan efisien yang kami presentasikan adalah dengan mengadakan event, di musim liburan. Kemudian memanfaatkan publikasi melalui media sosial. Setiap strategi dibuat simple movement but high impact,” jelas Rusvito.

Rusvito berharap Museum Geologi bisa menjadi hiburan bagi keluarga karena banyak sekali manfaatnya. (Purel/Risca)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *